Kaburkan Informasi, Kegiatan Pendokumentasian Koleksi Museum Adityawarman Terintegrasi ke Website Dipertanyakan Publik - Laksus News | Portal Berita

Breaking

"DENGAN SEMANGAT HARI BURUH SEDUNIA, KITA MAKMURKAN SWASEMBADA PANGAN BURUH NASIONAL"
SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL"

Jumat, 23 Agustus 2024

Kaburkan Informasi, Kegiatan Pendokumentasian Koleksi Museum Adityawarman Terintegrasi ke Website Dipertanyakan Publik

 


Padang (LN)--- Belanja kegiatan pendokumentasian terhadap koleksi barang/benda museum yang terintegrasi ke Website, menimbulkan pertanyaan dan kecurigaan publik.


Alasannya, UPTD Museum Adityawarman terindikasi sengaja mengaburkan informasi terkait kegiatan pendokumentasian koleksi barang museum itu dari publik. Ada apa...?


Seperti diketahui, bahwa Kegiatan pendokumentasian terhadap koleksi barang/benda museum yang terintegrasi ke Website bersumber dari APBD Sumbar TA. 2024, dengan anggaran sebesar Rp125 juta.


Anggaran kegiatan telah dicairkan oleh Dinas Kebudayaan Sumbar pada 2 Agustus 2024 melalui SP2D, dengan nomor : 13.00/04.0/000041/LS/2.22.0.00.0.00.01.0000/M/8/2024.


Berdasarkan konfirmasi kepada Sekretaris Dinas Kebudayaan, Yayat Wahyudi didampingi Kepala UPTD Museum Adityawarman, Sekri Budiman serta PPTK Wirda Arora diruang kerjanya, di Padang, Kamis (22/8) disampaikan beberapa hal sebagaimana berikut ini.


PPTK Wirda mengatakan, Belanja pendokumentasian terhadap koleksi barang/benda museum yang terintegrasi ke Website, diselenggarakan secara swakelola namun bekerjasama dengan organisasi masyarakat.


Yang mana, UPTD Museum Adityawarman bekerjasama dengan Komunitas/Lembaga Surau Intellectual for Conservation (SURI).


Disebutkannya, museum Adityawarman saat ini memiliki sebanyak 6.000 barang/benda koleksi, terdiri dari 10 macam katagori.


Pada tahun 2024 ini, dilakukan pendokumentasian (pemotretan) untuk 500 barang/benda koleksi museum. Dan kegiatan itu telah selesai dikerjakan, serta telah di upload ke website museum Adityawarman, ucapnya.


Serta, UPTD Museum Adityawarman juga telah membayarkan pekerjaan pemotretan 500 benda koleksi museum kepada komunitas SURI sebesar Rp125 juta (@Rp250 ribu/pemotretan benda koleksi)


Dari penjelasan yang disampaikan PPTK itu, didapati beberapa kejanggalan yang menimbulkan kecurigaan.


Yang mana, ketika media ini mencoba menelusuri website museum Adityawarman ternyata tidak terdapat informasi secara jelas, kapan waktu upload koleksi barang/benda tersebut dilakukan.


Sehingga, publik tidak mengetahui secara jelas, sejak kapan 500 barang/benda koleksi itu di upload ke website.


Hal itu tentunya menimbulkan pertanyaan dan kecurigaan, karena publik tidak bisa mengetahui atau membedakan mana benda koleksi yang telah di upload selama tahun 2024 dengan tahun sebelumnya.


Selain itu, apabila dilihat website museum Adityawarman itu, maka pada tampilan halaman utama terdapat "koleksi katagori".


Dan pada layar bagian bawahnya, terdapat tampilan jumlah halaman. Pada setiap halaman, terdapat 12 gambar barang/benda koleksi yang ditampilkan.


Saat ditelusuri lebih jauh, halaman yang berisi gambar benda koleksi hanya sampai halaman 277. 


Sedangkan pada halaman 278 dan seterusnya, tidak ada lagi tampilan benda/barang koleksi museum.


Artinya, jumlah benda/barang koleksi yang telah di upload pada website museum Adityawarman sebanyak 3.324 foto benda koleksi (12 foto benda Koleksi x 278 halaman).


Sedangkan sisanya sebanyak 2.664 benda koleksi museum belum masuk ke dalam website museum Adityawarman.


Menurut estimasi, maka untuk bisa meng-upload seluruhnya itu (6.000 benda koleksi museum) ke dalam website, maka membutuhkan dana sebesar Rp1,5 milyar. 


Jika di setiap tahunnya UPTD Museum Adityawarman hanya bisa meng-upload 500 benda koleksi ke website, maka dibutuhkan waktu selama 12 tahun untuk bisa menyelesaikan upload koleksi tersebut.


Menyingkapi hal itu, UPTD Museum Adityawarman terkesan tidak serius dan main main dalam menjalankan tupoksinya yakni memberikan informasi, dan pengembangan pengetahuan bagi publik.


Hingga berita ini ditayangkan, media ini masih berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak terkait serta mengumpulkan data/informasi lainnya.


#tim


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Streaming Laksusnews"