SOLOK (LN) --- Kasus dugaan korupsi di lingkungan Dinas Pendidikan Sumbar kembali terjadi. Kali ini, penyimpanan dana BOS yang terjadi di SMA 3 Kota Solok.
Disinyalir, belanja makan minum siswa yang bersumber dari dana BOS telah di manipulasi (rekayasa), sehingga menimbulkan kerugian negara sekitar Rp17 juta.
Berdasarkan sumber terpercaya, pada laporan dana BOS TA. 2023 lalu terungkap adanya manipulasi laporan SPJ pembelian makan dan minum (snack) siswa.
Kuat dugaan, laporan SPJ fiktif itu sengaja dilakukan bendahara BOS SMA 3 Solok untuk memperkaya diri sendiri/kelompok.
Bendahara BOS melakukan manipulasi kwitansi dan stempel pembelian makan dan minum (snack) siswa.
Yang mana, Bendahara BOS melakukan pembelian makanan dan snack kepada "UKW" sebanyak 8 (delapan) kali transaksi dengan nilai belanja sebesar Rp23 juta
Dari transaksi itu, senilai Rp17 juta diantaranya diragukan keabsahannya, karena tanda tangan dan stempel yang ada pada kwitansi tersebut hasil print-out.
Terkait persoalan itu, Kabid. SMA Disdik Sumbar, Mahyan ketika dikonfirmasi melalui pesan whatsapp (WA) ke nomor handphone 0852-6329-3xxx, Rabu (26/6) mengatakan.
"Sebenarnya KPA BOS adalah kepala sekolah. Dan apa yang menjadi dugaan silahkan konfirmasi ke yang bersangkutan", arahnya.
Sementara itu, Kepsek SMA 3 kota Solok, Mulyadi saat dikonfirmasi melalui handphone ke nomor 0852-7464-1xxx, Rabu (26/6) belum memberikan jawabannya hingga berita ini ditayangkan.
Guna melengkapi pemberitaan selanjutnya, maka media ini masih berupa untuk mencari, menggali serta mengumpulkan data/informasi terkait dugaan korupsi tersebut.
Tunggu berita selanjutnya
#TIM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar