Solok (LN)---UPTD Wasnaker Wilayah III, Dinas Ketenagakerjaan provinsi Sumbar menggelar inspeksi mendadak (Sidak) ke proyek lanjutan pembangunan RSUD Kota Solok, Jumat (8/9).
Karena, beberapa waktu lalu di proyek lanjutan pembangunan RSUD kota Solok telah terjadi insiden yang membuat seorang pekerjaan Syaiful Anwar (52) tewas karena terjatuh dari ketinggian 2 set scafolding.
Kuat dugaan, Insiden itu terjadi akibat kelalaian yang dilakukan pihak kontraktor pelaksana PT. JAYA SEMANGGI ENJINIRING (JSE), karena telah mengabaikan Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) pada saat proses pelaksanaan pekerjaan.
Bahkan pada sidak itu, petugas Wasnaker Wilayah III Sumbar masih mendapati para pekerja tanpa dilengkapi Alat Pelindung Diri (APD).
Hal itu disampaikan Kepala UPT Wasnaker Wil. III Sumbar Hasrul didampingi PPNS Dori, saat sidak di lokasi proyek pembangunan lanjutan RSUD kota Solok, jumat (8/9).
"Kami baru mengetahui adanya insiden itu setelah mendapatkan surat dari pihak Polres kota Solok yang meminta sebagai saksi ahli dalam insiden meninggalnya pekerjaan di proyek RSUD Kota Solok beberapa waktu lalu", ucapnya.
Karena selama ini, PT. JSE belum melaporkan kegiatannya kepada UPTD. Wasnaker Wilayah III Disnaker Sumbar sehingga kami terlambat mendapatkan informasi.
Dan sidak kali ini sengaja dilakukan sebagai tindak lanjut serta memastikan penyelenggaraan K3 pada proyek tersebut.
Dari hasil sidak, diketahui bahwa PT. JSE tidak menyelenggarakan K3 sebagaimana mestinya. Masih didapatinya para pekerja tanpa menggunakan APD serta pemasangan rambu yang minim.
Parahnya lagi, ternyata proyek senilai Rp96.888.828.835 yang didanai oleh APBD Kota Solok TA.2022 ini tidak ada petugas K3 yang bertanggungjawab.
Atas temuan ini, tentunya UPTD Wasnaker Wilayah III Sumbar akan mengambil tindakan. Diantaranya, akan melakukan pemanggilan serta memeriksa pimpinan PT. JSE yang dijadwalkan pada Selasa (12/9) mendatang.
Disisi lain, pelaksana PT. JSE Hartoyo saat dikonfirmasi menyebutkan, perusahaan telah memberikan santunan untuk keluarga korban.
Diakuinya, selama ini tidak ada petugas K3, meskipun demikian kami sebagai pelaksana lapangan terus mengingatkan pekerjaan untuk menggunakan APD.
Sementara itu, rekan kerja korban (Alm. Syaiful Anwar) Mukhlisin saat diwawancarai media ini menceritakan, insiden terjadi pada Sabtu pagi (29/8) sekitar pukul 08.30 wib, korban tengah mengerjakan bekisting kolom D tanpa menggunakan tali pengaman.
Namun, secara tiba tiba korban terjatuh. Dan saat itu sempat di larikan ke IGD RSUD kota Solok yang berjarak 30 meter untuk mendapatkan pertolongan, namun nyawa korban tidak bisa diselamatkan, ucapnya.
Guna melengkapi informasi dan data, maka media ini berupaya untuk mendatangi kantor Dinas PUPR Kota Solok, Jumat (8/9), namun tidak ada yang dapat ditemui karena pejabat terkait lagi berada diluar.
Tunggu berita selanjutnya.
#Tim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar